Peran Stakeholder Ekowisata Berbasis Hutan Pinus, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung
Abstract
Hutan Lindung di Provinsi Lampung memerlukan pengelolaan secara bijaksana dan berkelanjutan agar tetap lestari, salah satunya dengan mengelola potensi ekowisata. Potensi ekowisata dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dapat menggabungkan antara potensi alam, aspek sosial, dan partisipasi masyarakat sebagai stakeholders. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran stakeholders di ekowisata hutan pinus, Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2021 di ekowisata hutan Pinus, Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung. Objek penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam ekowisata hutan pinus Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung. Penentuan sampel diterapkan dengan menggunakan teknik snow-ball sampling dan metode wawancara mendalam (indepth interview), kuisioner, observasi di lapangan serta penelusuran dokumen.Hasil penelitian menunjukan bahwa peran stakeholders terbagi menjadi policy creator, koordinator, fasilitator, implementer, dan akselerator termasuk kedalam tiga jenis stakeholders yaitu stakeholders primer, sekunder, dan kunci. Stakeholders pada penelitian ini terdiri dari Gapoktan Srimulya II, Pekon Sukapura, Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Tangkit Tebak, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata, Kelompok Pecinta Alam GREEN, serta Himpunan Pemuda Peduli Hutan dan Lingkungan. Dengan adanya peran bagi seluruh stakeholders terkait, maka hak - hak dan kewajiban - kewajiban sesuai kedudukan dapat berjalan semestinya dan dapat memberikan kinerja optimal sehingga menunjang pengelolaan ekowisata. Diperlukan sinergitas dalam balutan kerjasama dan kolaborasi diberbagai peran stakeholders guna menciptakan ekowisata dengan nilai daya saing tinggi.
